Perbandingan Metode Supervised Machine Learning untuk Prediksi Prevalensi Stunting di Provinsi Jawa Timur

Stunting atau kasus balita kerdil/pendek adalah salah satu masalah di bidang kesehatan yang saat ini sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Provinsi Jawa Timur memiliki nilai prevalensi stunting sebesar 26,8% berdasarkan integrasi data Kementerian Kesehatan dan Badan Pusat Statistik. Nilai ters...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: M Syauqi Haris, Ahsanun Naseh Khudori, Wahyu Teja Kusuma
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2022-12-01
Series:Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Online Access:https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/6744
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1823858552197873664
author M Syauqi Haris
Ahsanun Naseh Khudori
Wahyu Teja Kusuma
author_facet M Syauqi Haris
Ahsanun Naseh Khudori
Wahyu Teja Kusuma
author_sort M Syauqi Haris
collection DOAJ
description Stunting atau kasus balita kerdil/pendek adalah salah satu masalah di bidang kesehatan yang saat ini sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Provinsi Jawa Timur memiliki nilai prevalensi stunting sebesar 26,8% berdasarkan integrasi data Kementerian Kesehatan dan Badan Pusat Statistik. Nilai tersebut masih tergolong tinggi karena standar minimal yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) adalah sebesar 20%. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam penyelesaian permasalahan stunting di Provinsi Jawa Timur dengan cara menganalisis faktor-faktor yang diprediksi bisa memengaruhi tingkat prevalensi stunting berdasarkan data sekunder hasil survei dari beberapa lembaga resmi dan terpercaya di bidang kesehatan yang telah dipublikasikan. Supervised machine learning merupakan pendekatan dalam pembuatan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menggunakan data-data berlabel sebagai data latihnya. Pendekatan ini dirasa sangat sesuai digunakan dalam prediksi nilai prevalensi stunting pada suatu wilayah berdasarkan data-data lain yang relevan.  Penelitian-penelitian sebelumnya tentang prediksi prevalensi stunting rata-rata hanya menggunakan salah satu metode supervised machine learning saja dan data sekunder yang digunakan hanya bersumber dari salah satu sumber survei saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab yang memiliki korelasi tinggi terhadap nilai prevalensi stunting bukan hanya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) saja, namun juga Indeks Pembangunan Manusia, sanitasi, dan Indeks Penduduk Miskin. Selain itu, beberapa metode dalam supervised machine learning juga dibandingkan yaitu, linier regression, support vector regression, dan random forest regression.Metode support vector regression dalam penelitian ini memiliki nilai galat yang lebih rendah yaitu 0,91 untuk MAE dan 1,30 untuk MSE. Abstract Stunting or the case of stunted/short toddlers is one of the problems in the health sector that is currently being faced by the people of Indonesia. East Java Province has a stunting prevalence value of 26.8% based on data integration from the Ministry of Health and the Central Statistics Agency. This value is still relatively high because the minimum standard set by the World Health Organization (WHO) is 20%. Therefore, this study aims to contribute to solving the stunting problem in East Java Province by analyzing the factors that are predicted to affect the stunting prevalence rate based on published secondary data from surveys from several official and trusted institutions in the health sector. Supervised machine learning is an approach in making artificial intelligence that uses labeled data as training data. This approach is considered very suitable to be used in predicting the value of stunting prevalence in an area based on other relevant data. Previous studies on predicting the prevalence of stunting on average only used one supervised machine learning method and the secondary data used was only sourced from one survey source. The results showed that the causative factors that have a high correlation to the prevalence of stunting are not only low birth weight (BBLR), but also the Human Development Index, sanitation, and the Poor Population Index. In addition, several methods in supervised machine learning are also compared, namely, linear regression, support vector regression, and random forest regression. The support vector regression method in this study has a lower error value, namely 0.91 for MAE and 1.30 for MSE.
format Article
id doaj-art-61c82ae0960b47198f92c90b28b9203f
institution Kabale University
issn 2355-7699
2528-6579
language Indonesian
publishDate 2022-12-01
publisher University of Brawijaya
record_format Article
series Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
spelling doaj-art-61c82ae0960b47198f92c90b28b9203f2025-02-11T10:40:18ZindUniversity of BrawijayaJurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer2355-76992528-65792022-12-019710.25126/jtiik.20229767441052Perbandingan Metode Supervised Machine Learning untuk Prediksi Prevalensi Stunting di Provinsi Jawa TimurM Syauqi Haris0Ahsanun Naseh Khudori1Wahyu Teja Kusuma2Institut Teknologi, Sains,dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Kesdam V/Brw, MalangInstitut Teknologi, Sains,dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Kesdam V/Brw, MalangInstitut Teknologi, Sains,dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Kesdam V/Brw, Malang Stunting atau kasus balita kerdil/pendek adalah salah satu masalah di bidang kesehatan yang saat ini sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Provinsi Jawa Timur memiliki nilai prevalensi stunting sebesar 26,8% berdasarkan integrasi data Kementerian Kesehatan dan Badan Pusat Statistik. Nilai tersebut masih tergolong tinggi karena standar minimal yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) adalah sebesar 20%. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam penyelesaian permasalahan stunting di Provinsi Jawa Timur dengan cara menganalisis faktor-faktor yang diprediksi bisa memengaruhi tingkat prevalensi stunting berdasarkan data sekunder hasil survei dari beberapa lembaga resmi dan terpercaya di bidang kesehatan yang telah dipublikasikan. Supervised machine learning merupakan pendekatan dalam pembuatan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menggunakan data-data berlabel sebagai data latihnya. Pendekatan ini dirasa sangat sesuai digunakan dalam prediksi nilai prevalensi stunting pada suatu wilayah berdasarkan data-data lain yang relevan.  Penelitian-penelitian sebelumnya tentang prediksi prevalensi stunting rata-rata hanya menggunakan salah satu metode supervised machine learning saja dan data sekunder yang digunakan hanya bersumber dari salah satu sumber survei saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab yang memiliki korelasi tinggi terhadap nilai prevalensi stunting bukan hanya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) saja, namun juga Indeks Pembangunan Manusia, sanitasi, dan Indeks Penduduk Miskin. Selain itu, beberapa metode dalam supervised machine learning juga dibandingkan yaitu, linier regression, support vector regression, dan random forest regression.Metode support vector regression dalam penelitian ini memiliki nilai galat yang lebih rendah yaitu 0,91 untuk MAE dan 1,30 untuk MSE. Abstract Stunting or the case of stunted/short toddlers is one of the problems in the health sector that is currently being faced by the people of Indonesia. East Java Province has a stunting prevalence value of 26.8% based on data integration from the Ministry of Health and the Central Statistics Agency. This value is still relatively high because the minimum standard set by the World Health Organization (WHO) is 20%. Therefore, this study aims to contribute to solving the stunting problem in East Java Province by analyzing the factors that are predicted to affect the stunting prevalence rate based on published secondary data from surveys from several official and trusted institutions in the health sector. Supervised machine learning is an approach in making artificial intelligence that uses labeled data as training data. This approach is considered very suitable to be used in predicting the value of stunting prevalence in an area based on other relevant data. Previous studies on predicting the prevalence of stunting on average only used one supervised machine learning method and the secondary data used was only sourced from one survey source. The results showed that the causative factors that have a high correlation to the prevalence of stunting are not only low birth weight (BBLR), but also the Human Development Index, sanitation, and the Poor Population Index. In addition, several methods in supervised machine learning are also compared, namely, linear regression, support vector regression, and random forest regression. The support vector regression method in this study has a lower error value, namely 0.91 for MAE and 1.30 for MSE. https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/6744
spellingShingle M Syauqi Haris
Ahsanun Naseh Khudori
Wahyu Teja Kusuma
Perbandingan Metode Supervised Machine Learning untuk Prediksi Prevalensi Stunting di Provinsi Jawa Timur
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
title Perbandingan Metode Supervised Machine Learning untuk Prediksi Prevalensi Stunting di Provinsi Jawa Timur
title_full Perbandingan Metode Supervised Machine Learning untuk Prediksi Prevalensi Stunting di Provinsi Jawa Timur
title_fullStr Perbandingan Metode Supervised Machine Learning untuk Prediksi Prevalensi Stunting di Provinsi Jawa Timur
title_full_unstemmed Perbandingan Metode Supervised Machine Learning untuk Prediksi Prevalensi Stunting di Provinsi Jawa Timur
title_short Perbandingan Metode Supervised Machine Learning untuk Prediksi Prevalensi Stunting di Provinsi Jawa Timur
title_sort perbandingan metode supervised machine learning untuk prediksi prevalensi stunting di provinsi jawa timur
url https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/6744
work_keys_str_mv AT msyauqiharis perbandinganmetodesupervisedmachinelearninguntukprediksiprevalensistuntingdiprovinsijawatimur
AT ahsanunnasehkhudori perbandinganmetodesupervisedmachinelearninguntukprediksiprevalensistuntingdiprovinsijawatimur
AT wahyutejakusuma perbandinganmetodesupervisedmachinelearninguntukprediksiprevalensistuntingdiprovinsijawatimur