Pengaruh Food Bar Berbasis Daun Katuk dan Daun Torbangun pada Profil Toksisitas Tikus Putih
Latar Belakang: Berbagai tanaman herbal yang tumbuh di Indonesia, seperti daun katuk dan daun torbangun telah diketahui memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Kedua tanaman ini mengandung senyawa-senyawa penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Berda...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Airlangga
2024-12-01
|
Series: | Amerta Nutrition |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63069 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar Belakang: Berbagai tanaman herbal yang tumbuh di Indonesia, seperti daun katuk dan daun torbangun telah diketahui memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Kedua tanaman ini mengandung senyawa-senyawa penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Berdasarkan penelitian sebelumnya, daun katuk dan daun torbangun terbukti dapat meningkatkan produksi air susu ibu. Namun, kajian mengenai manfaat dan potensi toksisitas penggunaan kedua tanaman herbal tersebut pada hewan coba masih sangat terbatas. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi secara komprehensif profil toksisitas yang mungkin timbul pada tikus putih setelah pemberian suplemen herbal berbasis daun katuk dan daun torbangun. Informasi ini penting untuk menilai keamanan penggunaan sediaan herbal tersebut.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keamanan dan mengidentifikasi gejala toksisitas dari food bar yang mengandung tepung daun katuk dan daun torbangun pada tikus putih jantan galur wistar.
Metode: Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain True Experimental Design. Sampel penelitian 32 ekor tikus putih yang dibagi menjadi dua kelompok. Tikus diberi food bar tepung daun katuk dan daun torbangun dengan dosis mulai dari 1,75 mg/KgBB hingga 17,5 mg/KgBB. Pengamatan dilakukan selama 14 hari terhadap gejala toksisitas seperti perubahan kulit dan bulu, kejang, tremor, koma, dan kematian. Uji statistik yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesa (ANOVA)
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian food bar tepung daun katuk dan daun torbangun tidak menimbulkan gejala toksisitas pada tikus putih. Rerata bobot badan tikus tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p-value>0,05 yaitu dengan hasil 0,109) .
Kesimpulan: Pemberian food bar tepung daun katuk dan daun torbangun tidak memiliki sifat toksik dan aman dikonsumsi. Gejala toksisitas tidak terbukti pada tikus putih yang diberikan food bar tersebut. |
---|---|
ISSN: | 2580-1163 2580-9776 |