Sindrom Makan Malam, Konsumsi Ultra-processed Foods, dan Aktivitas Fisik sebagai Faktor Risiko Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta

Latar Belakang: Masalah gizi lebih pada mahasiswa dapat memberikan dampak negatif, seperti mengganggu aktivitas perkuliahan sehari-hari dan bahkan menimbulkan penyakit metabolisme di usia muda. Menurut data RISKESDAS 2018, prevalensi gizi lebih pada kelompok usia dewasa awal tercatat sebesar 36%. Fa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Raishi Amatullah Hanifa, Firlia Ayu Arini, Utami Wahyuningsih
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Airlangga 2024-12-01
Series:Amerta Nutrition
Subjects:
Online Access:https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63096
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1823859060485652480
author Raishi Amatullah Hanifa
Firlia Ayu Arini
Utami Wahyuningsih
author_facet Raishi Amatullah Hanifa
Firlia Ayu Arini
Utami Wahyuningsih
author_sort Raishi Amatullah Hanifa
collection DOAJ
description Latar Belakang: Masalah gizi lebih pada mahasiswa dapat memberikan dampak negatif, seperti mengganggu aktivitas perkuliahan sehari-hari dan bahkan menimbulkan penyakit metabolisme di usia muda. Menurut data RISKESDAS 2018, prevalensi gizi lebih pada kelompok usia dewasa awal tercatat sebesar 36%. Faktor-faktor terkait pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat dapat berkontribusi terhadap kejadian overweight/obesitas pada mahasiswa. Tujuan: Menganalisis hubungan sindrom makan malam, konsumsi ultra-processed foods (UPF), dan aktivitas fisik dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain kasus-kontrol. Sampel yang digunakan merupakan mahasiswa berusia 19-24 tahun yang meliputi 47 kelompok kasus (mahasiswa gizi lebih) dan 47 kelompok kontrol (mahasiswa tidak gizi lebih). Kriteria inklusi subjek penelitian ini adalah mahasiswa dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) > 25 sebagai kasus dan mahasiswa dengan IMT 18,5-25 sebagai kontrol. Data yang dikumpulkan melalui pengukuran antropometri, Night Eating Questionnaire (NEQ), Food Frequency Questionnaire (FFQ), dan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Analisis data secara bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil analisis riset ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sindrom makan malam dengan gizi lebih dan mahasiswa dengan sindrom makan malam meningkatkan risiko gizi lebih 5 kali lipat lebih tinggi (p-value=0,004; OR=5,214). Tidak ditemukan hubungan antara konsumsi UPF (p-value=0,409) dan aktivitas fisik (p-value=0,149) dengan gizi lebih. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah sindrom makan malam berhubungan signifikan dengan kejadian gizi lebih. Konsumsi UPF dan aktivitas fisik tidak berhubungan signifikan dengan kejadian gizi lebih.
format Article
id doaj-art-ab40474081b34ba7b0b3050be79350cb
institution Kabale University
issn 2580-1163
2580-9776
language English
publishDate 2024-12-01
publisher Universitas Airlangga
record_format Article
series Amerta Nutrition
spelling doaj-art-ab40474081b34ba7b0b3050be79350cb2025-02-11T09:11:47ZengUniversitas AirlanggaAmerta Nutrition2580-11632580-97762024-12-0183SP435010.20473/amnt.v8i3SP.2024.43-5061263Sindrom Makan Malam, Konsumsi Ultra-processed Foods, dan Aktivitas Fisik sebagai Faktor Risiko Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” JakartaRaishi Amatullah Hanifa0Firlia Ayu Arini1Utami Wahyuningsih2Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, DepokProgram Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, DepokProgram Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, DepokLatar Belakang: Masalah gizi lebih pada mahasiswa dapat memberikan dampak negatif, seperti mengganggu aktivitas perkuliahan sehari-hari dan bahkan menimbulkan penyakit metabolisme di usia muda. Menurut data RISKESDAS 2018, prevalensi gizi lebih pada kelompok usia dewasa awal tercatat sebesar 36%. Faktor-faktor terkait pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat dapat berkontribusi terhadap kejadian overweight/obesitas pada mahasiswa. Tujuan: Menganalisis hubungan sindrom makan malam, konsumsi ultra-processed foods (UPF), dan aktivitas fisik dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain kasus-kontrol. Sampel yang digunakan merupakan mahasiswa berusia 19-24 tahun yang meliputi 47 kelompok kasus (mahasiswa gizi lebih) dan 47 kelompok kontrol (mahasiswa tidak gizi lebih). Kriteria inklusi subjek penelitian ini adalah mahasiswa dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) > 25 sebagai kasus dan mahasiswa dengan IMT 18,5-25 sebagai kontrol. Data yang dikumpulkan melalui pengukuran antropometri, Night Eating Questionnaire (NEQ), Food Frequency Questionnaire (FFQ), dan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Analisis data secara bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil analisis riset ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sindrom makan malam dengan gizi lebih dan mahasiswa dengan sindrom makan malam meningkatkan risiko gizi lebih 5 kali lipat lebih tinggi (p-value=0,004; OR=5,214). Tidak ditemukan hubungan antara konsumsi UPF (p-value=0,409) dan aktivitas fisik (p-value=0,149) dengan gizi lebih. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah sindrom makan malam berhubungan signifikan dengan kejadian gizi lebih. Konsumsi UPF dan aktivitas fisik tidak berhubungan signifikan dengan kejadian gizi lebih.https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63096aktivitas fisikgizi lebihsindrom makan malamultra-processed foods
spellingShingle Raishi Amatullah Hanifa
Firlia Ayu Arini
Utami Wahyuningsih
Sindrom Makan Malam, Konsumsi Ultra-processed Foods, dan Aktivitas Fisik sebagai Faktor Risiko Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta
Amerta Nutrition
aktivitas fisik
gizi lebih
sindrom makan malam
ultra-processed foods
title Sindrom Makan Malam, Konsumsi Ultra-processed Foods, dan Aktivitas Fisik sebagai Faktor Risiko Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta
title_full Sindrom Makan Malam, Konsumsi Ultra-processed Foods, dan Aktivitas Fisik sebagai Faktor Risiko Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta
title_fullStr Sindrom Makan Malam, Konsumsi Ultra-processed Foods, dan Aktivitas Fisik sebagai Faktor Risiko Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta
title_full_unstemmed Sindrom Makan Malam, Konsumsi Ultra-processed Foods, dan Aktivitas Fisik sebagai Faktor Risiko Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta
title_short Sindrom Makan Malam, Konsumsi Ultra-processed Foods, dan Aktivitas Fisik sebagai Faktor Risiko Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta
title_sort sindrom makan malam konsumsi ultra processed foods dan aktivitas fisik sebagai faktor risiko gizi lebih pada mahasiswa fakultas ilmu kesehatan upn veteran jakarta
topic aktivitas fisik
gizi lebih
sindrom makan malam
ultra-processed foods
url https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63096
work_keys_str_mv AT raishiamatullahhanifa sindrommakanmalamkonsumsiultraprocessedfoodsdanaktivitasfisiksebagaifaktorrisikogizilebihpadamahasiswafakultasilmukesehatanupnveteranjakarta
AT firliaayuarini sindrommakanmalamkonsumsiultraprocessedfoodsdanaktivitasfisiksebagaifaktorrisikogizilebihpadamahasiswafakultasilmukesehatanupnveteranjakarta
AT utamiwahyuningsih sindrommakanmalamkonsumsiultraprocessedfoodsdanaktivitasfisiksebagaifaktorrisikogizilebihpadamahasiswafakultasilmukesehatanupnveteranjakarta