Stunting dan Keragaman Pangan pada Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia (Analisis Data Indonesian Family Life Survey Tahun 2014-2015)
Latar Belakang: Stunting ialah gangguan pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang dapat berdampak pada peningkatan morbiditas dan mortalitas di masa mendatang. Pada tahun 2018, 30,8% balita di Indonesia masih menderita stunting. Kurangnya asupan gizi secara kronis sebagai penyebab stunting sudah um...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Airlangga
2024-12-01
|
Series: | Amerta Nutrition |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63201 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1823859069114384384 |
---|---|
author | Muhammad Hafizh Hariawan Mubasysyir Hasanbasri Tony Arjuna |
author_facet | Muhammad Hafizh Hariawan Mubasysyir Hasanbasri Tony Arjuna |
author_sort | Muhammad Hafizh Hariawan |
collection | DOAJ |
description | Latar Belakang: Stunting ialah gangguan pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang dapat berdampak pada peningkatan morbiditas dan mortalitas di masa mendatang. Pada tahun 2018, 30,8% balita di Indonesia masih menderita stunting. Kurangnya asupan gizi secara kronis sebagai penyebab stunting sudah umum diketahui. Namun jenis makanan yang menyebabkan adanya perbedaan kondisi antara anak yang stunting dan tidak stunting masih perlu diteliti lebih lanjut. Keragaman pangan adalah salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat jenis dan kualitas dari makanan yang dikonsumsi.
Tujuan: Menganalisis hubungan keragaman pangan dengan stunting serta determinan stunting pada anak balita usia 24-59 bulan di Indonesia.
Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5 tahun 2014 dengan rancangan penelitian cross-sectional. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi-square sedangkan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 2421 balita usia 24-59 bulan.
Hasil: Analisis bivariat menunjukkan keragaman pangan memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stunting. Jenis makanan yang berhubungan signifikan dengan stunting adalah daging, telur, susu dan olahannya, serta sayur sumber vitamin A. Analisis multivariat keragaman pangan dengan stunting yang mengikutsertakan variabel luar didapatkan hasil BBLR, status ekonomi, wilayah tinggal, serta pendidikan ibu merupakan prediktor dari kejadian stunting.
Kesimpulan: Konsumsi pangan beragam terutama protein yang bersumber dari hewan seperti telur, ikan, susu, dan daging merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas diet pada anak. Peningkatan kualitas diet berpotensi menurunkan risiko kejadian stunting. Untuk itu diperlukan upaya dan strategi untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap bahan makanan serta pengetahuan gizi. |
format | Article |
id | doaj-art-d5ab633c74a846388f7313d6867f1ac6 |
institution | Kabale University |
issn | 2580-1163 2580-9776 |
language | English |
publishDate | 2024-12-01 |
publisher | Universitas Airlangga |
record_format | Article |
series | Amerta Nutrition |
spelling | doaj-art-d5ab633c74a846388f7313d6867f1ac62025-02-11T09:11:47ZengUniversitas AirlanggaAmerta Nutrition2580-11632580-97762024-12-0183SP38038910.20473/amnt.v8i3SP.2024.380-38961368Stunting dan Keragaman Pangan pada Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia (Analisis Data Indonesian Family Life Survey Tahun 2014-2015)Muhammad Hafizh Hariawan0https://orcid.org/0000-0002-9036-9762Mubasysyir Hasanbasri1https://orcid.org/0000-0003-2972-6916Tony Arjuna2https://orcid.org/0000-0001-7357-3529Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, YogyakartaDepartemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaDepartemen Gizi dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaLatar Belakang: Stunting ialah gangguan pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang dapat berdampak pada peningkatan morbiditas dan mortalitas di masa mendatang. Pada tahun 2018, 30,8% balita di Indonesia masih menderita stunting. Kurangnya asupan gizi secara kronis sebagai penyebab stunting sudah umum diketahui. Namun jenis makanan yang menyebabkan adanya perbedaan kondisi antara anak yang stunting dan tidak stunting masih perlu diteliti lebih lanjut. Keragaman pangan adalah salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat jenis dan kualitas dari makanan yang dikonsumsi. Tujuan: Menganalisis hubungan keragaman pangan dengan stunting serta determinan stunting pada anak balita usia 24-59 bulan di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5 tahun 2014 dengan rancangan penelitian cross-sectional. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi-square sedangkan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 2421 balita usia 24-59 bulan. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan keragaman pangan memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stunting. Jenis makanan yang berhubungan signifikan dengan stunting adalah daging, telur, susu dan olahannya, serta sayur sumber vitamin A. Analisis multivariat keragaman pangan dengan stunting yang mengikutsertakan variabel luar didapatkan hasil BBLR, status ekonomi, wilayah tinggal, serta pendidikan ibu merupakan prediktor dari kejadian stunting. Kesimpulan: Konsumsi pangan beragam terutama protein yang bersumber dari hewan seperti telur, ikan, susu, dan daging merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas diet pada anak. Peningkatan kualitas diet berpotensi menurunkan risiko kejadian stunting. Untuk itu diperlukan upaya dan strategi untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap bahan makanan serta pengetahuan gizi.https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63201stuntingkeragaman panganifls 5 |
spellingShingle | Muhammad Hafizh Hariawan Mubasysyir Hasanbasri Tony Arjuna Stunting dan Keragaman Pangan pada Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia (Analisis Data Indonesian Family Life Survey Tahun 2014-2015) Amerta Nutrition stunting keragaman pangan ifls 5 |
title | Stunting dan Keragaman Pangan pada Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia (Analisis Data Indonesian Family Life Survey Tahun 2014-2015) |
title_full | Stunting dan Keragaman Pangan pada Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia (Analisis Data Indonesian Family Life Survey Tahun 2014-2015) |
title_fullStr | Stunting dan Keragaman Pangan pada Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia (Analisis Data Indonesian Family Life Survey Tahun 2014-2015) |
title_full_unstemmed | Stunting dan Keragaman Pangan pada Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia (Analisis Data Indonesian Family Life Survey Tahun 2014-2015) |
title_short | Stunting dan Keragaman Pangan pada Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia (Analisis Data Indonesian Family Life Survey Tahun 2014-2015) |
title_sort | stunting dan keragaman pangan pada balita usia 24 59 bulan di indonesia analisis data indonesian family life survey tahun 2014 2015 |
topic | stunting keragaman pangan ifls 5 |
url | https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63201 |
work_keys_str_mv | AT muhammadhafizhhariawan stuntingdankeragamanpanganpadabalitausia2459bulandiindonesiaanalisisdataindonesianfamilylifesurveytahun20142015 AT mubasysyirhasanbasri stuntingdankeragamanpanganpadabalitausia2459bulandiindonesiaanalisisdataindonesianfamilylifesurveytahun20142015 AT tonyarjuna stuntingdankeragamanpanganpadabalitausia2459bulandiindonesiaanalisisdataindonesianfamilylifesurveytahun20142015 |